SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta ke SD Mica, Ada Apa?

SDMICA – SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Jawa Tengah melakukan studi tiru ke SD Muhammadiyah 1 Candi Labschool Umsida (SD Mica). Rombongan dipimpin oleh Ibu Hj. Sri Sayekti, M.Pd., (Kepala Sekolah) dengan beranggotakan 18 orang, meliputi Wakil Kepala Sekolah, Staf Wakasek, serta Koordinator Kelas 1-6.(30/6/2025).

Sri Sayekti menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan ke SD Mica. “Kami datang untuk bersilaturahim sekaligus belajar, karena kami melihat SD Mica ini meskipun sekolah baru, percepatannya luar biasa”. Ujarnya.

“Kami ingin tahu bagaimana pengelolaannya sehingga percepatan yang luar biasa itu menjadi berkah dan berdampak pada jumlah muridnya. Kami berharap Bapak dan tim dapat memberikan pencerahan, supaya kami sebagai sekolah yang sudah 90 tahun ini semangatnya juga tetap terjaga luar biasa, seperti sekolah yang muda dan tanggal 14 nanti bisa mengawali sekolah dengan wajah yang cerah, cemerlang, dan tampil beda.” Tambahnya.

Kepala SD Mica, Pristiandi Teguh Cahya, M.PSDM, bersama jajaran pimpinan menyambut hangat kehadiran tamu spesial ini. Acara berlangsung di ruang pertemuan berjalan cair dan rileks dengan diskusi ringan namun menarik. Topik yang dibahas meliputi Manajemen Sekolah, Marketing Sekolah, serta Kerjasama Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran Menuju Internasionalisasi di Sekolah Luar Negeri.

Pristiandi mengawali diskusi dengan memperkenalkan sejarah SD Mica yang terbilang sangat muda, berdiri pada tahun 2018. Meskipun demikian, ia menyebut SD Mica seperti bayi tabung, “cepat besar dan berkembang.” Ia mengutip Surah Ali ‘Imran ayat 159:

فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

Artinya: “Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.”

Pristiandi menuturkan bahwa tekadnya bersama tim untuk menjadikan SD Mica sebagai sekolah percontohan nasional didasari strategi yang berani berbeda dengan sekolah lain. Salah satunya adalah menjadi sekolah inklusi dengan konsep jam belajar ‘Less is More‘. Selain itu, strategi sarana prasarana yang diterapkan juga unik, seperti akses akomodasi belajar yang luas (ruang kelas dan teras) serta dilengkapi lapangan pasir laut sebagai media belajar untuk melatih motorik anak.

“Inilah yang menjadi daya tarik pada kesan pertama setiap wali murid yang datang ke SD Mica, Meskipun kemudian hari hal ini ditiru oleh sekolah-sekolah lain tidak apa, SD Mica akan dikenal sebagai inovator atau trend center. Dan selebihnya hasil dari setiap ikhtiar yang dilakukan untuk SD Mica dikembalikan sepenuhnya kepada Allah SWT (bertawakal).” Jelas Pristiandi.

Memahami Inklusi Secara Lebih Dalam

Pristiandi menyampaikan bahwa sebagai sekolah inklusi, SD Mica merasakan keberkahan dari hadirnya anak-anak penyandang disabilitas yang diterima dengan baik. Ia juga membuka wawasan tentang anak-anak berkebutuhan khusus.

“Anak-anak berkebutuhan khusus itu tidak hanya golongan kiri yang cenderung dianggap kurang saja, melainkan mereka dengan golongan kanan yang memiliki kelebihan IQ, misalnya anak gifted, itu juga sebagai anak berkebutuhan khusus,” terang Pristiandi. “Dan kita pada umumnya yang dianggap reguler/normal sebagai golongan tengah, itu juga sebetulnya setiap kita memiliki kebutuhan khusus. Sederhananya, misal yang memakai kacamata, artinya punya kebutuhan khusus sehingga butuh alat bantu baca berupa kacamata.”

“Dari hal ini, semoga bisa mengubah cara pandang kita tentang penyandang disabilitas,” harapnya. “Sehingga sebagai sekolah inklusi, benar-benar membuka kesempatan belajar bagi siapapun tanpa membeda-bedakan.”

Setelah diskusi, para tamu dari SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta diajak berkeliling sekolah. Mereka didampingi oleh pimpinan hingga koordinator jenjang kelas sesuai pembagian kelompok, untuk menggali informasi lebih dalam mengenai penerapan di SD Mica. Antusiasme terlihat jelas saat mereka mempelajari satu per satu bagian yang diterapkan di SD Mica.

Semoga silaturahim ini menjadi langkah awal dari jalinan kerja sama yang berkelanjutan, saling mendukung dalam menciptakan layanan pendidikan Muhammadiyah yang berkemajuan.

Penulis: Moh. Rizqi Hidayat || Editor : Nur Insanillah S.

Accessibility Toolbar

Bahasa »